Mengenai Saya

Foto saya
hanya ingin membuat sebuah media untuk berbagi informasi & pengetahuan.. Untuk menjadi kita (bukan aku) yang lebih baik..

Rabu, 10 November 2010

Demam Dengue

Demam Dengue

PENDAHULUAN
    Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic fever) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinik demam, nyeri otot, dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh.


PATOGENESIS
    Virus bereplikasi di nodus limfatikus regional dan menyebar ke jaringan lain, terutama ke sistem retikuloendotelial dan kulit secara bronkogen maupun hematogen. Tubuh akan membentuk kompleks virus-antibodi dalam sirkulasi darah sehingga akan mengaktivasi sistem komplemen yang berakibat dilepaskannya anafilotoksin C3a dan C5a sehingga permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat. Akan terjadi juga agregasi trombosit yang melepaskan ADP, trombosit melepaskan vasoaktif yang bersifat meningkatkan permeabilitas kapiler dan melepaskan trombosit faktor 3 yang merangsang koagulasi intravaskular. Terjadinya aktivasi faktor Hageman (faktor XII) akan menyebabkan pembekuan intravskular yang meluas dan meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah

KRITERIA DAN PENANGANAN DENGUE
Penilaian Pasien: Tinggal atau pernah melakukan perjalanan ke daerah endemis dengue. Menderita demam dengan setidaknya 2 kriteria berikut:
• Mual dan muntah
• Ruam
• Nyeri dan sakit pada otot  dan sendi
• Leukopenia
• Uji torniket positif
• Ada tanda peringatan (TP)*

*Tanda peringatan (TP) yang dimaksud adalah
1. Nyeri atau nyeri tekan pada abdomen
2. Muntah profuse
3. Akumulasi cairan
4. Perdarahan mukosa
5. Letargi/gelisah
6. Hepatomegali >2cm
7. HCT meningkat dan angka trombosit menurun

Bila tidak terdapat TP, dilihat apakah ada masalah lain yang menyertai, yaitu:
• Kondisi yang menyertai seperti kehamilan, pasien bayi, usia lanjut, DM, gagal ginjal, dll.
• Masalah sosial seperti pasien tinggal sendirian dan atau jauh dari rumah sakit

Bila masalah tersebut juga tidak terdapat, maka pasien digolongkan kedalam kelompok dengue A.  Bila ada masalah penyerta atau TP, maka pasien dapat digolongkan kedalam kelompok dengue B atau C.

Kelompok Dengue A
Kriteria: Tanpa TP dan masalah penyerta DAN pasien mampu menerima cairan oral dengan volume yang adekuat dan kencing setidaknya tiap 6 jam.
Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan darah lengkap
• Monitor hematokrit
Penanganan
• Tirah baring cukup
• Asupan cairan cukup
• Paracetamol
• Bila hematokrit stabil, pasien boleh pulang
Monitor
Evaluasi harian: angka leukosit, timbulnya TP hingga pasien dianggap lepas dari masa kritis. Segera ke RS bila timbul TP.

Kelompok Dengue B
Kriteria: Pasien DB dengan masalah penyerta yang telah disebutkan di atas ATAU pasien dengan TP
Pemeriksaan Lab:
• Darah lengkap
• Hematokrit
Penanganan
Pada pasien DB yang hanya ditemui masalah penyerta tanpa TP, maka diberi penanganan dengan banyak minum atau I.V NaCl 0.9% atau RL dengan tetesan rumatan (?).
Bila terdapat TP:
• Dapatkan HCT awal sebelum terapi cairan
• Berikan larutan isotonik 5-7 cc/KgBB/Jam selama 1-2 jam, lalu turunkan menjadi 3-5 cc/KgBB/Jam selama 2-4 jam, kemudian turunkan laig menjadi 2-3 cc/KgBB/Jam sesuai dengan respon klinis.
• Nilai kembali status klinis,ulangi Hct
• Bila hct sama atau naik sedikit: perpanjang pemberian cairan 2-3 cc/KgBB/Jam selama 2-4 jam
• Bila ada perburukan hct: tambah menjadi 5-10 cc/KgBB/Jam selama 1-2 jam
• Nilai ulang kembali status klinis dan hct
• Kemudian turunkan tetesan cairan ketika kebocoran plasma menurun menuju akhir fase kritis, ditandai dengan: output urin/asupan oral membaik dan hct stabil

Kelompok Dengue C (Penanganan Darurat)
Kriteria
• Kebocoran plasma berat dengan syok atau tanda akumulasi cairan dengan distress pernapasan
• Perdarahan berat
• Disfungsi organ yang berat
Pemeriksaan lab
• Pemeriksaan darah lengkap
• Hct
• Pemeriksaan fungsi organ
Penanganan syok kompensata
• Infus kristaloid 5-10 cc/KgBB/Jam selama 1 jam
• Nilai ulang status klinis
• Jika baik: turunkan bertahap ke 5-7 cc/KgBB/Jam sela 1-2jam, kemudian 3-5 cc/KgBB/Jam selama 2-4 jam lalu 2-3 cc/KgBB/Jam untuk 2-4jam sesuai hemodinamik. Cairan IV bisa dipertahankan selama 24-48jam
• Jika belum stabil: periksa HCT
• Jika hct meningktat atau tinggi (>50%), ulangi bolus pertama dengan 10-20 cc/KgBB/Jam selam 1jam. Jika hct menurun, berarti ada perdarahan, tranfusi darah secepatnya 5-10 ml/kgbb PRC
Penanganan syok hipotensif
• Mulai resusitasi cairan i.v dengan bolus larutan koloid/kristaloid 20 cc/KgBB/Jam selama 15menit.
• Jika membaik, turunkan menjadi 10 cc/KgBB/Jam selama 1jam
• Jika masih tidak stabil: periksa hct
• Bila hct meningkat (>50%) berikan koloid 10-20 cc/KgBB/Jam selama 0,5-1 jam, kemudian turunkan 7-10 cc/KgBB/Jam selama 1-2 jam, kemudian ganti cairan kristaloid kembali dan turunkan tetesan cairan.

PROTOKOL PENANGANAN DENGUE DI IGD
Protokol ini digunakan sebagai petunjuk dalam memberikan pertolongan pertama pada penderita DBD atau yang diduga DBD di IGD dan juga dipakai sebagai petunjuk adanya indikasi rawat. Sebenarnya tidak ada terapi spesifik untuk demam dengue, prinsip utama adalah terapi suportif. Seseorang yan tersagka menderita DBD di ruang IGD dilakukan pemeriksaan Hb, Hct, dan trombosit, bila:
- Hb, Hct, dan tronbosit normal atau trombosit antara 100.000-150.000 pasien dapat dipulangkan dengan anjuran control berobat jalan 24 jam berikutnya (dilakukan pemeriksaan Hb,Hct, dan trombosit) atau bila keadaan pasien memburuk langsung ke IGD.
- Hb, Hct normal tetapi trombosit <100.000 dianjurkan untuk dirawat.
- Hb,Hct meningkat dan trombosit normal atau turun juga dianjurkan untuk dirawat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar